KabarHarapan.com – Presiden Prabowo Subianto secara resmi akan meluncurkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara atau Danantara hari ini Senin, 24 Februari 2025.
Peluncuran ini menandai babak baru dalam pengelolaan aset negara, dengan Danantara diproyeksikan menjadi motor penggerak ekonomi Indonesia.
Danantara memiliki tugas besar untuk mengelola aset negara dengan nilai fantastis mencapai US$980 miliar, setara dengan Rp15.978 triliun.
“Ini adalah uang rakyat. Ini adalah uang anak-anak dan cucu-cucu kita,” ujar Prabowo Subianto dalam pidatonya saat Puncak HUT ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, pada Sabtu (15/2).
Peran Strategis Danantara dalam Pengelolaan BUMN
Badan ini resmi berdiri setelah Rapat Paripurna DPR pada 4 Februari 2025 mengesahkan Rancangan Undang-Undang tentang BUMN menjadi undang-undang.
Danantara dirancang untuk mengonsolidasikan pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus mengoptimalkan dividen dan investasi strategis.
Dalam forum World Government Summit di Dubai, Kamis (13/2), Prabowo Subianto mengungkapkan visi besar di balik pembentukan Danantara.
Badan ini akan menginvestasikan sumber daya alam dan aset negara pada proyek-proyek berkelanjutan, seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, hilirisasi industri, dan produksi pangan. “Kita menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8 persen melalui langkah ini,” jelas Prabowo.
Tugas dan Wewenang Utama Danantara
Berdasarkan Pasal 3E ayat (1) UU BUMN, Danantara memiliki peran sentral dalam pengelolaan BUMN dengan beberapa tugas utama, antara lain:
- Mengelola dividen dari holding investasi, holding operasional, dan BUMN.
- Menyetujui pengelolaan modal BUMN yang bersumber dari dividen.
- Melakukan restrukturisasi BUMN, termasuk merger, akuisisi, dan pemisahan usaha.
- Membentuk holding baru di bidang investasi maupun operasional.
- Menyetujui penghapusan aset dan tagihan BUMN.
- Mengkonsultasikan rencana kerja dan anggaran holding kepada DPR RI.
7 BUMN Raksasa Beralih ke Danantara
Sebagai langkah awal, tujuh perusahaan besar BUMN akan bernaung di bawah pengelolaan Danantara, yaitu:
- PT Pertamina (Persero)
- PT PLN (Persero)
- PT Bank Rakyat Indonesia (BRI)
- PT Bank Negara Indonesia (BNI)
- PT Bank Mandiri
- PT Telkom Indonesia
- MIND ID (Mining Industry Indonesia)
Konsolidasi ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan daya saing BUMN di pasar global.
Transformasi BUMN Menuju Masa Depan Ekonomi Berkelanjutan
Peluncuran Danantara menegaskan komitmen pemerintah di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto untuk mempercepat pembangunan ekonomi Indonesia.
Dengan pengelolaan aset yang terintegrasi, Danantara bertujuan memperkuat ketahanan ekonomi, meningkatkan daya saing investasi, dan mendorong keberlanjutan melalui proyek-proyek hijau.
“Karena aset ini milik rakyat, pengelolaannya harus transparan dan bertanggung jawab,” tegas Prabowo Subianto. Pemerintah berharap kehadiran Danantara dapat membawa dampak signifikan bagi kemajuan nasional.
Dengan langkah ini, Indonesia semakin siap menghadapi tantangan ekonomi global, sekaligus memanfaatkan potensi sumber daya alam secara maksimal untuk kesejahteraan bangsa.