Jakarta, KabarHarapan.com – Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, secara resmi mengumumkan bahwa ia tidak akan maju sebagai calon presiden dari Partai Demokrat untuk pemilihan presiden Amerika Serikat 2024.
Pengumuman ini disampaikan melalui akun media sosial resminya, @JoeBiden, pada Minggu malam waktu setempat, atau Senin dini hari waktu Jakarta. Biden menyatakan bahwa ia memilih untuk tidak menerima nominasi tersebut dan akan memfokuskan seluruh energinya untuk melaksanakan tugasnya sebagai Presiden hingga akhir masa jabatannya.
Dalam pesan yang diunggah di kanal media sosial X tersebut, Biden juga mengungkapkan dukungannya terhadap Kamala Harris sebagai calon presiden dari Partai Demokrat.
“Hari ini saya ingin memberikan dukungan dan dukungan penuh saya agar Kamala menjadi calon partai kita tahun ini,” tulis Biden dalam pesannya. Dukungan penuh ini, menurut Biden, adalah keputusan terbaik yang pernah diambilnya.
Biden menjelaskan bahwa mendukung Kamala Harris, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat, adalah langkah yang tepat.
Keputusan ini menutup rangkaian cerita sejak debat pertama Biden dengan kandidat dari Partai Republik, Donald Trump. Debat yang berlangsung pada 27 Juni lalu memperlihatkan Biden yang berusia 81 tahun tampak bingung dan tidak koheren sepanjang acara tersebut. Hal ini semakin memperkuat kekhawatiran mengenai kemampuan kognitifnya.
Kinerja Biden yang kurang memuaskan dalam debat tersebut memicu reaksi dari sejumlah politisi Demokrat dan donatur, yang menyerukan agar Biden dikeluarkan dari daftar calon presiden.
Mereka berpendapat bahwa performa Biden mengindikasikan perlunya perubahan dalam nominasi calon presiden dari Partai Demokrat.
Sementara itu, Konvensi Nasional Demokrat dijadwalkan berlangsung di Chicago pada 19 hingga 22 Agustus 2024. Dalam konvensi tersebut, Partai Demokrat akan secara resmi menetapkan Kamala Harris sebagai calon presiden untuk pemilu mendatang.
Pengumuman ini menjadi langkah penting dalam strategi politik Partai Demokrat untuk menghadapi pemilu 2024 dengan kandidat yang diharapkan dapat memberikan performa lebih baik dan mendapatkan dukungan yang lebih luas dari pemilih.
Baca Juga: Putin Kunjungi Korea Utara Penuhi Undangan Kim Jong Un, Bahas Apa?